Senin, 28 Februari 2011

Organisasi dan Metode III (formal dan informal, pengalaman organisasi)

Organisasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu organisasi formal dan informal. Di bawah ini adalah sedikit penjelasan dan contohnya.

Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan
diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang
rasional. Organisasi formal ini merupakan organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara tegas disusun.
Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran.
Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasinya.
Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi; hubungan antarfungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.
Contoh : Arisan ibu-ibu
sekampung, belajar bersama anak-anak sd, nongkrong bersama teman sekelas, dan lain-lain.

Pengalaman Organisasi
Di sini saya akan berbagi sedikit cerita mengenai pengalaman saya di organisasi baik yang bersifat formal maupun yang informal. Pertama saya akan bercerita tentang pengalaman berorganisasi  yang bersifat formal, sebenarnya organisasi formal saya adalah sebagai anggota karang taruna di lingkungan rukun tetangga tempat tinggal saya. Mengapa ini bersifat formal? Karena sesuai definisinya organisasi formal karang taruna ini berdiri karena mempunyai suatu tujuan bersama dan di bentuk secara sadar oleh sekumpulan individu. Dalam organisasi ini juga ada struktur organisasinya yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. Di sini saya tidak menjabat sebagai apa-apa hanya sebagai anggota tapi saya cukup aktif dalam kegiatan karang taruna. Misalnya dalam kegiatan bakti sosial, panitia lomba, rapat dan lain-lain. Tentu berorganisasi punya banyak manfaat buat kita baik secara langsung atau tidak manfaat langsung adalah kita bisa saling tukar pikiran sesama anggota organisasi itu sendiri. Dalam organisasi ini kita juga kadang “membunuh” waktu kita sendiri karena pekerjaan normal kita agak sedikit terganggu karena organisasi itu sendiri namun tergantung kita juga memanfaatkan waktu.
Saya juga sering berorganisasi secara informal, disini saya akan menjelaskan apa itu organisasi informal terlebih dahulu. Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Tanpa disadari inilah kata pentingnya, kita tidak sadar jika kita sedang membentuk suatu organisasi informal. Saya sering berkumpul ingin makan bersama itu merupakan sebuah organisasi informal karena dibentuk dalam keadaan tidak sadar dan secara spontan dan tidak terdapat struktur dalam organisasi ini. Inilah sedikit pengalaman organisasi saya baik yang formal maupun informal.

Organisasi dan Metode II (sejarah organisasi)

Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.

Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.


Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh psikologi sosial dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.

Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.

Organisasi dan Metode I (definisi organisasi)


Organisasi berasal dari bahasa yunani organon yang berarti alat. Secara harfiah berartinsuatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan yang sama.
 Dalam ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
*       Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
*       James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
*       Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
*       Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.



Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah,maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.


Senin, 14 Februari 2011

Ide gila, nyeleneh, atau apalah itu buat kota gue Jakarta

Hello, gue sih orangnya biasa aja malah agak pendiem awalnya tapi kalo udah kenal gue pasti lo bilang gue “gila” atau apalah, kenapa? Karena ide gue itu sendiri yg bikin gue di bilang gitu.  Hahaha, memang temen gue sering bilang gitu tapi gue biasa aja tapi kalo di pikir-pikir ada benernya juga sih.
Sekarang  gue bukan mau cerita panjang lebar kenapa gue di bilang “gila”, tapi gue pengen ngebagi beberapa contoh ide “gila” gue 

Pertama, membuat Jakarta teratur
Gue punya ide gimana cara bikin kota tercinta ini Jakarta menjadi teratur kaya kota di negeri tetangga gitu. Ide gue adalah dengan memindahkan seluruh penduduk Jakarta kemana gitu terus nih kota kan sepi tuh, terus yg dilakukan adalah menghancurkan semua yg tidak diperlukan, terus kita kan punya banyak ahli tata ruang yang jago ya kita suruh mereka menata ulang kota kita Jakarta ini menjadi teratur. Selanjutnya tugas para kontraktor dan pengembang property disini bekerja untuk merealisasikan desain tata ruang yg sudah dibuat setelah itu kan Jakarta udah kebentuk baru deh penduduknya kita masukin lagi ke nih kota. Gue mikir biasanya kan ada banyak masalah tapi yang paling terpenting adalah dana kalo ga ada dana kita bangun Jakarta darimana? Mungkin kita bisa meminjam dana dari luar negeri ya. Terus masalah selanjutnya penduduknya itu sendiri yang kurang disiplin menata kotanya ini serapih mungkin seperti di negeri tetangga. Kalau mau seperti negeri tetangga ya kita harus disiplin buang sampah aja di tempat sampah aja males gimana mau jadi teratur?? Kan kalo kota Jakarta teratur hasilnya buat penduduknya sendiri tuh banyak turis, terus sering di sorot dunia bukan karena ketidakteraturannya tapi karena teraturnya kota Jakarta. 

Kedua, membuat Jakarta ga banjir lagi
Tiap tahun kita tahu ga bakal Jakarta ga banjir, pasti ini kota banjir terus. Tapi yg disalahin pasti hujan sama kiriman air dari kota tetangga. Tapi kita harus mikir lebih jauh nih apa iya itu penyebab sebenarnya? Kalo kita liat emang itu sih tapi kalo di pikirin lebih jauh kenapa bisa begitu? Mungkin manusianya yg kurang disiplin ya. Tapi selain itu Jakarta juga punya kelemahan kenapa banjir terus, pertama Jakarta ga punya tempat resapan air yg cukup besar, disuruh bikin lubang biopori aja ga semuanya bikin gimana mau ada resapannya? Solusinya mungkin kita buat danau atau penampungan air raksasa buat nampung air kiriman, masalahnya biasanya ga ada lahan yaudah disini ide gila gue muncul kalau ga ada lahan di atas tanah kenapa ngga bikin yang di bawah tanah aja? Toh yang di atasnya ga di pakai kan? Yang kedua masalah sungai di Jakarta yg ga enak banget dilihat masa iya di pinggir sungai buat tidur? Gimana ga mau banjir? Udah bener ada kali lebar-lebar buat nampung air yang segitu banyaknya tapi ini malah di buat tidur. Ya ga? Kalo sungai kita kaya di luar negeri pasti banjir bisa teratasi. Mungkin ya radius 100m dari pinggir kali kita kosongin biar ga ada penduduk yang tinggal biar ga banjir lagi. Yang ketiga memang Jakarta di bawah permukaan laut jadi air laut memang sering masuk kedaratan apalagi kalo lagi bulan purnama yang dikenal dengan banjir rob. Untuk maslah ini gue berpikir gimana kalo Jakarta kita bikinin tanggul atau bendungan raksasa di teluk Jakarta supaya itu rob ga sampe membanjiri Jakarta ini bener ga? Kalo perlu di bangun tembok di pinggir pantai tuh tapi terlalu ekstrem. 

Ketiga, biar Jakarta ga macet
Pasti tiap hari macet kan? Yaiyalah kapan ga macet coba? Bisa di hitung pake jari hari yang bener-bener  ga macet di Jakarta. Sebenernya apasih yg sebenernya bikin Jakarta macet? Banyaknya mobil atau motor? Bener, jalan sempit? Bener. Nah terus apa penyebabnya? Yaitu gengsi orang Jakarta gengsi ga mau naik angkutan umum. Coba kita lihat di jalan raya berapa banyak sih mobil pribadi yang isinya lebih dari satu orang? Coba kalo pengendara yang sendiri itu berpindah ke angkutan umum? Jadi dikit kan kendaraan pribadi yang berada di jalan, dampak langsungya mungkin jakrata macetnya berkurang. Terus apa ide gilanya? Ya aparat yang berlaku harus bener-bener tegas menindak pengendara yang hanya berkendara sendiri, terus bagaimana jika Jakarta ini di jadiin kota sepeda? Kan asik tuh tiap hari jarang menghirup asap kendaraan, paling dari kendaraan umum doang kan? Emang sih kalo Jakarta jadi kota sepeda banyak yang ngeluh itu pasti tapi kalo di lakukan sepenuh hati pasti semuanya teratasi kok. Gue mikir kalo jadi kota sepeda masa iya presiden juga naik sepeda? Kan dia tinggal di Jakarta juga? Ya untuk masalah ini ada pengecualian untuk pejabat Negara, hal yang bersifat darurat gak masalah naik mobil pribadi. Tapi kalo semua penduduk Jakarta pakai sepeda ujung-ujungnya macet juga kan karena kebanyakan sepeda? Haha yaiyalah disini penulis bingung gimana caranya biar ga macet lagi hehe.
Sekian ide gile dari gue buat kota kita tercinta ini, maaf ye kalo tulisan ini ngawur, ngaco, atau apalah ya karena ini emang ide gila dari gue. Gue juga ga mau kota kita ini tambah semrawut dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi buat ngerubahnya walaupun gue sendiri juga belum disiplin hehe. Jayalah kotaku jayalah negeriku !

3 pangkat 2 sama dengan 10 kurang 1

Oke, kita mulai dari judul aja kali ya kenapa 3 pangkat 2 sama dengan 10 kurang 1? Ya karena 3 pangkat 2 sama dengan 10 kurang 1 itu 9 haha bener kan?
Iyalah bener sebenernya itu judul punya arti yang lebih dalam lagi bukan sekedar 9 kenapa? Karena angka 9 di dalam kehidupan ngampus gue alias kuliah itu sendiri adalah sebagai media tukar pikiran alias temen gue gitu ada 8 sama gue jadi 9 deh hehe. Tapi kok dikit ya 9 doang? Karena kita dalam satu kelas yang terdiri dari 50an mahasiswa terdapat 3 grup besar mahasiswa pertama grup GS, yaitu grup terbesar di kelas karena sering main di GS (Golden Stick) tempat main billiard, futsal nongkrong asik deh. Kedua grup anak-anak cewek nih yang terdiri dari 7 orang kok dikit? Ya karena ini memang fakultas ilmu komputer jadi mahasiswa cewek di kelas dikit deh. Yang ketiga nih grup 3 pangkat 2 sama dengan 10 kurang 1 alias 9 ya karena terdiri dari sembilan orang, awalnya sih ada 10 orang tapi yang 1 udah pindah mungkin karena rumahnya kejauhan kali ya. Walaupun kita di kelas terbagi dalam 3 grup besar tapi kita tetep kompak kok dan gak saling musuhan intinya cinta damai. Hehehe

Sekarang baru deh kita perluas arti 3 pangkat 2 sama dengan 10 kurang 1 itu walaupun ga seluas lapangan bola ya hahaha. Gue bingung nih mau mulai dari mana tapi oke gue mulai dari awal aja ya, gue masuk kuliah tanggal 21 september 2010 tepatnya hari selasa kok ga senin? Ya karena gue emang ada jadwalnya hari selasa bukan karena bolos hehe. Gue masuk kelas jam 07.30 tapi gue sampe kampus jam 07.00 lewat dikit lah karena gue nyari kelas dulu dan gatau kelasnya dimana, sampe kampus gue langsung nyari gedung 2 dan kelas E224 akhirnya ketemu juga pas sampe depan kelas masih sepi belum ada orang sama sekali rajin banget ya gue. Eh ga lama datang deh seseorang dan gue kenalan namanya anggit kalo ga salah deh gue kira dia temen sekelas tapi ternyata dia kelas sebelah. Lagi asik-asiknya ngobrol tiba-tiba ada lagi nih seseorang cowok dengan wajah gelisah dan berkeringat mondar-mandir di depan gue sama anggit dan ga lama tuh orang negor gue menanyakan sesuatu “bos toilet disebelah mana ya?” hahaha gue ketawa dalam hati, kenapa ga dari tadi aja nih orang nanya gue, ya gue ngerti sih namanya juga belum kenal jadi masih agak gimana gitu. Terus gue udah di kelas nih udah rame penuh malah gue lihat ada temen SMA gue ga nyangka bisa sekelas tapi gue kurang deket sama dia. Pas gue duduk di baris kedua dari depan di pojok paling kanan eh ada yang duduk di samping gue siapa dia? Dia adalah orang yang tadi nanya ke gue “bos toilet disebelah mana ya?” dan setelah kenalan gue baru tau dia adalah AGUS HENDRATA alias AGUS HEMU HEMU alias BANG BEWOK alias Mr.GREEN panjang banget ya nama samarannya tapi memang begitulah faktanya hehe.