Ada sebuah cerita, tentang seorang yang terombang ambing di
tengah laut. Dia memohon kepada Tuhan meminta pertolongan untuk menyelamatkan
dirinya. Saat dia berdoa tiba-tiba datanglah sebuah kapal laut ingin
menolongnya, namun dia tak mau di tolong dengan alasan biarlah Tuhan yang
menolongnya. Setelah kejadian itu tak lama kemudian datang lagi sebuah kapal
nelayan yang tak sengaja sedang melintas dan bermaksud ingin menolong orang
tersebut, namun kali ini dia menolak lagi pertolongan tersebut. Orang itu tetep
pada pendiriannya biar Tuhan yang menolong dirinya. Akhirnya karena dia
menunggu pertolongan Tuhan tenggelamlah dia ke dasar lautan dan hilang tak
kembali.
Kemudian Tuhan bertanya kepada orang itu, “kenapa kau tidak
ingin di tolong oleh orang-orang yang ingin menolongmu?”, lalu orang itu
menjawab “wahai Tuhan aku menunggu pertolonganmu, kenapa engkau tidak
menolongku?”. Tuhan pun tersenyum mendengar jawaban orang tersebut dan berkata “wahai
engkau manusia, aku sudah mengirim beberapa orang dengan kapal lautnya untuk
menolongmu namun dirimu selalu menolak pertolongan tersebut dengan alasan
supaya Aku yang menolong dirimu. Itulah salah satu caraku wahai manusia untuk
menolong para hambaku yang sedang di dalam kesusahan atau di dalam musibah”.
Menangislah orang itu di hadapanTuhan karena ketidakpekaannya terhadap
pertolongan Tuhan dan ahirnya membawa dirinya sendiri ke hadapan Tuhan.
Dari cerita tersebut dapat di ambil nilai bahwa Tuhan selalu
menolong diri kita di saat kita sedang dalam kesusahan atau dalam musibah,
namun cara yang paling sering Tuhan gunakan adalah dengan menggunakan perantara
manusia untuk menolong kita. Ketidakpekaan dan kurangnya rasa syukur kitalah
yang sebenarnya menjadikan kita beranggapan bahwa Dia tidak mendengar dan tidak
menolong kita. Oleh sebab itu janganlah beranggapan seperti itu, sebenarnya Tuhan
selalu menolong kita dengan berbagai cara namun kita tak begitu menyadarinya. Tetap
berdoa memohon pertolongan-Nya dan tetap bersyukur akan pertolongan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar